Proyeksi Kebutuhan Tenaga Kerja Di Perusahan Berdasarkan Kompetensi Pada Sektor Teknologi Informatika & Komunikasi Pada Tahun 2022 – 2025

Saduran tulisan Prof. Achmad Benny Mutiara

Prof. Achmad Benny Mutiara memberikan kajian mengenai ” Proyeksi Kebutuhan Tenaga Kerja Di Perusahan Berdasarkan Kompetensi Pada Sektor Teknologi Informatika & Komunikasi Pada Tahun 2022 – 2025″ di Kementrian Ketenagakerjaan Republik Indonesia yang memberikan resume :

  1. Secara Umum profil proyeksi menunjukkan bahwa proyeksi kebutuhan tenaga kerja di sektor TIK mengalami kenaikan, dari 32 jenis pekerjaan di bidang TIK hanya 1 (satu) jenis pekerjaan yang mengalami penurunan dan sebelas (11) jenis pekerjaan yang tetap, sisanya mengalami kenaikan.
  2. Posisi/pekerjaan yang terbanyak baik saat ini maupun pada tahun tahun mendatang adalah di bidang:
    1)  Network Operation Access yang jumlahnya terbanyak baik yang tersedia saat ini, maupun yang masih akan dibutuhkan selanjutnya.
    2)  Posisi kedua adalah Network Operation Backbone dan
    3)  yang ketiga adalah Software Engineer.

    Hal ini diduga karena Network Operation Access dan Network Operation Backbone merupakan bagian dari Cloud Engineer yang saat ini sangat dibutuhkan. Sedangkan, posisi Software Engineer diperlukan, karena saat ini semakin banyak perusahaan yang melakukan transformasi digital, serta banyaknya perusahaan Unicorn yang membu- tuhkan pengembangan sistem
  3. Sementara itu, pekerjaan yang relatif turun adalah pekerjaan dibidang Network Engineer. Hal ini diduga bahwa pada tahun-tahun mendatang pengguna teknologi digital lebih menyukai untuk menggunakan Cloud Infrastructure, dimana perusahaan tidak perlu memiliki mesin sendiri untuk menjalankan programnya, tetapi lebih suka dengan menggunakan aplikasi saja.

    Meskipun demikian, untuk perusahaan besar tampaknya posisi Network Engineer masih banyak diperlukan.
  4. Pekerjaan baru yang muncul antara lain adalah pekerjaan SEO-SEM Specialist (Search Engine Optimization & Search Engine Marketing) merupakan salah satu contoh jenis pekerjaan mengadaptasi kebutuhan pemasaran perusahaan di masa yang akan datang.

    Posisi ini diperlukan oleh perusahaan supaya perusahaan dan produk/layanan yang ditawarkan mudah ditemukan oleh calon pelanggan di search engine yang digunakan oleh pasar yang ada.
  5. Proyeksi kebutuhan tenaga kerja di sektor TIK

Prof. Achmad Benny Mutiara selaku Ketua Umum APTIKOM menjelaskan untuk tahun kedepan proyeksi tenaga kerja di sektor TIK dapat dilihat pada tabel berikut:

Menurut Prof. Benny, berdasarkan penggajian dari Job Index 2022, urutan teratas untuk penggajian lulusan S1 adalah bidang IT Security dilanjuti dengan IT Project Manager, IT Consultant, Software Developer, Data Analyst dan IT Auditor.

Sedangkan urutan penggajian teratas untuk lulusan S2 adalah IT Project Manager dilanjuti dengan Software Developer, Data Analyst dan IT Security

6 Posisi Terlaris di Startup Business

  1. Project Director. Menurut laporan Salary Survey yang dilakukan oleh Robert Walters di Indonesia tahun 2019, gaji seorang Project Director dalam sebuah startup company berkisar antara Rp 58-116 juta per bulan.
  2. Business Development Director. Teknologi canggih dalam perusahaan rintisan akan menjadi timpang jika tidak ditunjang oleh strategi pengembangan bisnis yang mumpuni. Communication skill yang baik nyatanya tidak dimiliki oleh setiap individu, sementara materi marketing dan public relation menjadi faktor krusial bagi pengembangan bisnis baru. Itulah sebabnya profesi ini juga masuk ke dalam posisi yang paling dicari dalam startup business. Menurut riset dari Kelly Services di Indonesia posisi ini memiliki gaji Rp 136-157 juta per bulan.
  3. Chief Technology Officer (CTO). Perusahaan rintisan dengan CTO yang kompeten akan menjadi jaminan dalam menjalankan bisnis. Tanggung jawab terbesarnya adalah memastikan terjadinya keseimbangan dan sinergitas antara strategi teknologi dan visi perusahaan. Begitu krusialnya posisi ini, hingga gaji yang ditawarkan begitu menggiurkan yaitu antara Rp 83-141 juta per bulan.
  4. Digital Product Manager. Spesifikasi kerja posisi ini adalah supervisi untuk setiap produk baru mulai dari proses pengembang- an sebelum nantinya dipasarkan secara online. Tugas lainnya adalah mengelola lalu lintas produk yang ada, serta mengidenti- fikasi cara meningkatkan popularitas produk berdasarkan persepsi publik. Masih menurut Kelly Services, di Indonesia seorang DPM bisa menerima gaji sebesar Rp 29 juta per bulan.
  5. Software Developer. Tugas utamanya adalah menciptakan produk. Namun demikian seorang software developer juga bertang- gung jawab untuk memodifikasi suatu software agar kerusakan dapat diperbaiki, mengoptimalkan hardware baru dan meng- embangkan kinerjanya. Masih menurut lembaga survey Robert Walters, gaji seorang SD ada di kisaran Rp 30-65 juta per bulan.
  6. Software Engineer. Bertugas melakukan analisa, membuat rekayasa, menyusun spesifikasi, mengimplementasikan dan memvalidasi suatu rancangan sistem perangkat lunak untuk menjawab suatu permasalahan. Menurut survey Salary Survey Robert Walters, posisi ini menawarkan gaji sebesar Rp 20-40 juta per bulan.